:: KOI Sumbar :: Komunitas Mobil Korea se Sumatera Barat & Sekitarnya. Penasihat: Korea Otomotif Indonesia Pengurus: Iie Fitrianto (Ketua), Erry Nofrizal (Sekjend), Hendra Putra (Humas & Publikasi), Stiven Jhogie (Dokumentasi), Tegar Kurniawan (IT ) :: KOI Sumbar :: Anggota KOI Sumbar Update: 300 BA 99 BE (Budar B.), 301 B 586 UXR (Iie Fitianto), 302 BA 1993 LT (Erry Nofrizal), 303 BA 2586 LL (Stiven Jhogie), 304 BA 1871 NB (Busmar Candra), 305 BA 1591 BC (Aulia Oscar), 306 BA 2218 LB (Rahmad Iswandi), 307 F 1303 GE (Tegar Kurniawan), 308 BA 1510 AT (Hendra Putra), 309 BA 1840 LW (Bayu Sagara), 310 BA 1891 LZ(Insanul Baday), 311 BA 1131 NN (Dhorie), 312 B 8075 IN (Deded), 313 BA 1618 RJ (Yusra Maiza), 314 BA 1825 LB (H. Albaihaqi Anas), 315 B 1985 SSK (Tom Amriz), 321 BA 1716 S (Ari Febriandi), 323 BG 2523 HD (Armein Busra), 324 BA 123 MI (Ilfriandi Fitti Faldi), :: KOI Sumbar ::

Selasa, 02 Agustus 2011

Komunitas Mobil Korea Sumbang 1.000 Buku

img

Jakarta - Komunitas pengguna mobil Korea yang tergabung dalam Korea Otomotif Indonesia melaksanakan tugas mulia dengan membagi-bagikan lebih dari 1.000 buku kepada anak-anak yatim.

1.000 buku yang terdiri dari buku tulis dan perlengkapannya, buku pelajaran, dan buku bacaan anak-anak tersebut mereka sumbangkan langsung kepada 25 anak yatim yang berada di Panti Yatim Indonesia Bandung akhir pekan lalu.

Buku-buku tersebut bukan hanya buku yang dikumpulkan oleh KOI semata, melainkan juga buku-buku yang juga dikumpulkan dari pendengar sebuah radio yang disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf.

Selain memberi buku pada anak yatim tersebut, KOI juga memberikan donasi kepada Yayasan Thalasemia Indonesia-Bandung dan membuat sebuah diskusi yang dikemas dalam bentuk talkshow bersama Iman Tedjarachmana (Ketua Harian Yayasan Thalasemia), Dede Yusuf (Duta Thalasemia yang juga Wakil Gubernur Jawa Barat), dan Panglipur (anak berusia 20 tahun yang menderita Thalasemia sejak usia 3 bulan) untuk mengetahu apa itu Thalasemia sebenarnya.

Sebab di kota Bandung sendiri kini terdapat lebih dari 500 orang menderita Thalasemia yang hidup dari keluarga ekonomi tidak mampu. Transfusi darah harus mereka lakukan seminggu sekali sepanjang hayat mereka dengan biaya sekali transfusi mencapai 8 juta rupiah.

Dengan adanya kegiatan tersebut, KOI berharap dapat menyebarluaskan informasi mengenai Thalasemia, dan membuka serta mengetuk mata hati masyarakat dan profesional muda untuk melihat sekali lagi semua yang ada di sekeliling kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar